Pernikahan dini merupakan masalah yang masih sering terjadi di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Oleh karena itu, pada tanggal 15 Maret 2023, Dharma Wanita se-Kecamatan Purwoasri menggelar kegiatan ikrar dan apel siswa cegah putus sekolah dan pernikahan dini di lapangan sekolah SMPN 1 Purwoasri. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh anggota Dharma Wanita se-Kecamatan Purwoasri, para guru SMPN 1 Purwoasri, dan siswa-siswi SMPN 1 Purwoasri.
Kegiatan ikrar dan apel siswa cegah pernikahan dini ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya siswa-siswi SMPN 1 Purwoasri, tentang bahaya pernikahan dini dan pentingnya mengejar pendidikan hingga tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong para siswa untuk berperan aktif dalam mencegah pernikahan dini di lingkungan sekitar mereka.
Acara dimulai dengan apel pagi yang dipimpin oleh kepala sekolah SMPN 1 Purwoasri. Setelah apel, dilanjutkan dengan serangkaian sambutan dari perwakilan Dharma Wanita se-Kecamatan Purwoasri, para guru SMPN 1 Purwoasri, dan siswa-siswi SMPN 1 Purwoasri. Mereka menyampaikan pesan-pesan penting tentang bahaya pernikahan dini, dan pentingnya pendidikan dalam mencegah pernikahan dini.
Selanjutnya, dilakukan ikrar bersama oleh seluruh peserta acara, yang diikuti dengan pembacaan komitmen untuk tidak melakukan pernikahan dini dan mengejar pendidikan hingga tingkat yang lebih tinggi. Ikrar dan komitmen ini bertujuan untuk memperkuat tekad para siswa untuk tidak melakukan pernikahan dini dan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam hidup mereka.
Kegiatan ikrar dan apel siswa cegah putus sekolah dan pernikahan dini di SMPN 1 Purwoasri merupakan salah satu upaya untuk mencegah pernikahan dini di Kabupaten Kediri. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para siswa-siswi SMPN 1 Purwoasri dan masyarakat sekitar dapat meningkatkan kesadaran tentang bahaya pernikahan dini dan pentingnya mengejar pendidikan hingga tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga dapat memperkuat tekad para siswa untuk tidak melakukan pernikahan dini dan memperjuangkan pendidikan yang lebih baik.